Tak Berbentuk
Sesudah dipahami menjadi kegiatan orang dewasa, semakin poly remaja yg melakukan banyak sekali bentuk perjudian. Studi hari ini meneliti disparitas usia login parlay4d dan jenis kelamin pada sikap remaja terhadap perjudian di antara 1.408 peserta didik di SD serta menengah. Peserta mulai asal usia 8 hingga 20 tahun pada Quebec serta Ontario, Kanada menyelesaikan informasi lapangan sikap dan kegiatan Perjudian (AGAQ). korelasi antara sikap remaja terhadap perjudian, jumlah keterampilan dan keberuntungan yang mereka nikmati yg menempel dalam aneka macam kegiatan perjudian, serta login parlay4d frekuensi perjudian mereka dieksplorasi. Perlunya inisiatif pencegahan problem perjudian diidentifikasi. Pemuda yang melaporkan jumlah sikap mendapatkan/toleran yg lebih baik membagikan kesalahan persepsi yang lebih besar perihal jumlah keterampilan yg terlibat dalam perjudian daripada pemuda yang mempunyai perilaku tidak menerima/tidak toleran terhadap login parlay4d perjudian. perilaku pemuda terhadap perjudian ditemukan relatif terkait dengan perilaku perjudian. implikasi buat kebijakan sosial yang bertanggung jawab dibahas.
RESUMO
Antigammente mempertimbangkan uma atividade eksklusif dewasa, temos diamati oleh sejumlah akbar anak belia yg terlibat dalam banyak sekali bentuk permainan. O presente estudo examinou diferençAS de idade e gênero nas atitudes of jovens com relação ao jogo em 1408 estudantes de primeiro e segundo grau da cidade de Quebec no Canada ;.Os peserta, com idades antara 8 dan 20 anos, lengkapi perilaku serta aktivitas Perjudian survey (AGAQ). buat mengeksplorasi korelasi antara sikap remaja pada depan jogo, persepsi keterampilan mereka dan jenis inerentes diversas aktivitas jogo, dan frekuensi berasal kenyamanan. Foi identificada a need of criação de inicitivas que previnam jogo patológico. Jovens que relatavam a number of major de atitude de toleransi/aceitação com relação ao jogo login parlay4d demonstravam conceptes errôneas a respeito do grau de habilidade envolvido na atividade de jogar, quando comparados a sujeitos que eram intoleres or não não aceitavam esta atividade. Alaihi Salam atitudes of jovens com relação ao jogo estão moderadamente correlacionadas com o comportamento de jogar. sebagai akibat buat kebijakan sosial, respons terhadapnya pula dibahas.
Pernah diklaim menjadi kegiatan orang dewasa, judi remaja tampaknya menjadi bentuk rekreasi yang diterima secara sosial. tak jarang sangat berdasarkan di disparitas dan ketersediaan budaya, terdapat poly bukti bahwa remaja melakukan sebagian akbar bentuk aktivitas perjudian yg diatur dan tidak diatur (informal) (Jacobs, 2004). Tinjauan penelitian yg dilakukan pada beberapa login parlay4d negara telah menyimpulkan bahwa persentase remaja yg tinggi sudah berjudi demi uang selama masa remaja mereka (Derevensky & Gupta, 2004). Sehubungan dengan yurisdiksi, usia di mana kaum belia diizinkan buat berjudi secara legal serta jenis perjudian yg tersedia sangat bervariasi.
investigasi penelitian yg mengeksplorasi tren jangka panjang perjudian remaja pada Amerika Utara menunjukkan bukti peningkatan keterlibatan perjudian dan membagikan bahwa, pada satu tahun terakhir, dua pertiga pemuda di bawah umur telah berjudi demi uang (Jacobs, 2004). Studi tambahan yang dilakukan pada Eropa, Asia, Kanada, serta AS menunjukkan tingkat perjudian patologis secara holistik sebanyak 4-8% di antara remaja di bawah usia 18 tahun, taraf yg jauh lebih tinggi daripada populasi orang dewasa (Derevensky & Gupta, 2000). ; Jacobs, 2004; National Research Council, 1999; Wood & Griffths, 1998), menggunakan 8-10% remaja lainnya diperkirakan menunjukkan beberapa persoalan terkait perjudian serta berisiko buat berkembang atau ketika buat duduk perkara perjudian yg berfokus (Gupta & Derevensky, 1998; National Research Council, 1999; Shaffer & Hall, 2001).
Pengetahuan kami waktu ini perihal perjudian masalah remaja menampilkan profil penjudi remaja yang mencerminkan sifat berfokus dari duduk perkara terkait perjudian bagi remaja. Penjudi dilema remaja telah ditemukan memiliki taraf depresi dan kecemasan yg tinggi (Gupta & Derevensky, 1998; Ste-Marie, Gupta & Derevensky, 2006; Vitaro, Ferland, Jacques, & Ladouceur, 1998), harga diri yang lebih rendah (Nower, Gupta, & Derevensky, 2000), keterampilan koping umum yg buruk (Gupta, Derevensky & Marget, 2004), sikap kriminal, nakal dan anti-sosial (Derevensky, pada pers; Derevensky & Gupta, 2000; Gupta & Derevensky, 1997; Wynne, Smith & Jacobs, 1996), penurunan prestasi akademik serta peningkatan gangguan korelasi keluarga (Hardoon, Gupta & Derevensky, 2004). Orang-orang ini tetap berisiko tinggi mengalami dilema kesehatan mental, ide bunuh diri, serta upaya bunuh diri yang sebenarnya (Nower, Gupta, Blaszczynski & Derevensky, 2004).
Penelitian teranyar difokuskan buat mengidentifikasi faktor-faktor bahaya yg terkait menggunakan problem perjudian. Bukti berasal multifaktorial menyatakan bahwa inisiasi, pengembangan, dan pemeliharaan sikap perjudian menunjuk di etiologi masalah perjudian yang ditandai sang hubungan antara proses biologis, lingkungan, serta psikologis (Derevensky, pada pers; Gupta & Derevensky, 1998). ad interim penelitian lebih lanjut dibutuhkan buat memeriksa hubungan antara berbagai faktor tersebut, spesifikasi serta kontribusi individu asal faktor risiko eksklusif permanen diperlukan. keliru satu faktor risiko khusus yg sebagian akbar belum teruji adalah akibat berasal sikap perjudian remaja terhadap perilaku perjudian mereka selanjutnya.
Mengapa Mengusut Sikap Perjudian Remaja?
Pengetahuan kami waktu ini tentang hubungan antara sikap serta sikap individu menunjukkan bahwa alasan yang mendasari orang belia menetapkan buat berjudi terlepas dari kerugian yg dilaporkan, sebagian dapat dijelaskan oleh sikap mereka terhadap perjudian (Ajzen, 2001; Gillespie, Derevensky & Gupta, 2007). . di tahun 1950-an, Festinger mendalilkan bahwa perilaku positif terhadap sikap tertentu memajukan kemungkinan rata-homogen orang buat berperilaku menggunakan cara yg konsisten dengan perilaku dan keyakinan seseorang (Festinger, 1957). sikap yg dirasakan secara positif terhadap perjudian bisa menaikkan kemungkinan keterlibatan perjudian. Mengingat temuan bahwa orang yg mulai berjudi selama masa kanak-kanak sudah ditemukan cenderung mengembangkan problem perjudian di masa remaja akhir atau menjadi orang dewasa (Gupta & Derevensky, 1998; Jacobs, 2004; Wynne et al., 1996), mengidentifikasi sikap terkait hingga permulaan perjudian awal mungkin krusial dalam pengembangan inisiatif pencegahan perjudian problem remaja.
Mempengaruhi Sikap Perjudian Remaja
Sejumlah faktor kemungkinan besar memengaruhi perilaku remaja atau dewasa belia terhadap perjudian. Penelitian sebelumnya telah secara konsisten memberikan bahwa orang tua yg berjudi jauh lebih mungkin mempunyai anak yang berjudi (Gupta & Derevensky, 1997; Wood & Griffiths, 1998; Wynne et al., 1996). Perspektif teori pembelajaran sosial akan menyatakan bahwa anak-anak serta remaja bisa meniru atau meniru perilaku, kepercayaan , serta sikap yang ditunjukkan oleh anggota famili yg menduga perjudian menjadi aktivitas rekreasi yang bisa diterima secara sosial. Pengetahuan sebelumnya, keterpaparan sosial, dan pengalaman perjudian sebenarnya cenderung memengaruhi sikap perjudian remaja. Pengalaman sebelumnya sangat menonjol dalam temuan yang menetapkan kemenangan awal menjadi faktor risiko penting untuk menyebarkan persoalan perjudian (Griffiths, 1995) serta kemungkinan besar mempunyai sejumlah pengaruh pada sikap, meskipun efek antara sikap serta perilaku kentara bersifat dua arah.
Besar kemungkinan bahwa pengaruh teman sebaya dan media (termasuk Internet) memainkan peran krusial pada pembentukan keyakinan remaja perihal perjudian (perjudian-asa) dan nilai yg diberikan remaja di keyakinan ini (Gillespie et al., 2007). Meskipun akibat tayangan televisi dan film ihwal perjudian pada persepsi, perilaku, dan perilaku anak muda kini hanya bersifat parlay4d spekulatif, hubungan antara efek sosial dan perilaku perjudian anak belia sudah terjalin dengan baik. menjadi model, penelitian pada poly negara memberikan bahwa hampir semua remaja berjudi menggunakan famili mereka (40%–68%) dan sahabat (55%–82%) (Gupta & Derevensky, 1997; Huxley & Carroll, 1992; Ladouceur & Mireault, 1988; Moore & Ohtsuka, 1997). Selain itu, sejumlah remaja melaporkan memulai perjudian sebab keterlibatan sahabat mereka berjudi (Griffiths, 1990) serta rata-rata taruhan ditemukan semakin tinggi parlay4d ketika anak-anak berjudi dalam kelompok dibandingkan menggunakan berjudi sendirian (Hardoon & Derevensky, 2001). dengan demikian, korelasi web antara imbas sosial serta perilaku perjudian mendukung persyaratan buat mengidentifikasi sikap remaja yang ditentukan secara sosial terhadap perjudian.
Persepsi Keterampilan Serta Keberuntungan Pada Perilaku Perjudian
Beberapa penelitian pula telah meneliti penyimpangan kognitif dalam jumlah keterampilan dan keberuntungan yg dirasakan, selain konstruksi ‘kontrol’ yg menempel pada banyak sekali aktivitas perjudian (Derevensky, Gupta & Baboushkin, 2007; Dixon, 2000; Goodie, 2003; Miyazaki, Brumbaugh & Sinta, 2001; Wohl & Enzle, 2002; 2003) yg mendukung tipologi penyimpangan kognitif yang parlay4d relevan menggunakan perjudian (Toneatto, 1999). oleh karena itu, orang-orang dengan problem perjudian telah ditemukan buat memperkirakan keterampilan perjudian mereka secara berlebihan, meminimalkan keterampilan penjudi lain, melaporkan keterampilan prediksi, dan parlay4d memberikan aneka macam delusi kendali atas keberuntungan (contohnya, keberuntungan sebagai variabel yang tidak dapat dikendalikan / dikendalikan, keberuntungan menjadi sifat. variabel, dan keberuntungan sebagai penyakit menular). namun, sedikit yang diketahui ihwal penjudi remaja serta kognisi terkait perjudian mereka. Penelitian sebelumnya membagikan bahwa remaja menduga perjudian menjadi faktor utama yg didorong sang keberuntungan meskipun parlay4d mereka jua menduga keterampilan sebagai aspek krusial dari perjudian yang sukses (Gupta & Derevensky, 1998). tetapi, penjudi patologis remaja belum ditemukan tidak sinkron dari non-penjudi